Konsep dan analisa karakteristik lalu lintas
TUGAS
REKAYASA LALU LINTAS
DI SUSUN OLEH
NAMA : TOMMY KAMARUDDIN
NIM
:
16 630 114
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN
BAUBAU
2019
Karakteristik Utama Lalu-lintas
Terdapat 3 (tiga) karakteristik utama
dari lalu-lintas, yaitu: arus, kecepatan dan konsentrasi
(Daniel L dan Mathew J.H, 1975).
Arus Lalu-lintas atau Volume Lalu-lintas (Q) adalah
jumlah kendaraan berdasarkan satuan waktu yang dirumuskan dengan:
q =
N/T ……………………………………………………………….(1)
dimana: N = jumlah kendaraan yang melintasi
titik tertentu,
T =
satuan waktu tertentu.
Umumnya dalam praktek teknik lalu-lintas, perhitungan arus atau
volume lalu-lintas dilakukan dalam interval waktu 1 jam atau 15 menit.
Untuk lebih memahami tentang arus lalu-lintas, perlu juga
dipahami tentang apa yang disebut sebagai “headway”.
“Headway” adalah
ukuran interval waktu kedatangan antara kendaraan (diukur pada titik bagian
depan kendaraan, misal: bumper) yang
melintasi titik tertentu, yang dirumuskan dengan:
q =
1/ h …………………………………………………………(2)
dimana: q = arus/volume lalu-lintas,
h = mean
headway.
Kecepatan rata-rata adalah ukuran yang
penting dari kinerja lalu-lintas, yang dinyatakan dalam kilometer/jam atau
mil/jam. Terdapat dua jenis kecepatan rata-rata, yakni: kecepatan sesaat
rata-rata (spot speed) atau time mean speed, dan kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) atau travel time.
Kecepatan sesaat rata-rata (spot speed) yaitu
nilai rata-rata dari serangkaian kecepatan sesaat dari individu kendaraan yang
melintasi titik tertentu pada suatu ruas jalan, yang dirumuskan dengan:
ut =
1/N Σ u(1-n) ……………………………………………..(3)
dimana:
ut =
Kecepatan sesaat rata-rata (spot speed)
N =
Jumlah kendaraan
u(1-n) =
Kecepatan individu kendaraan.
Kecepatan sesaat digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem
pengoperasian dari perangkat pengaturan lalu-lintas dan teknik
lalu-lintas, seperti: penentuan peraturan lalu-lintas dan peralatan kontrolnya,
studi pada lokasi rawan kecelakaan, dan untuk menentukan elemen-elemen desain
geometrik jalan raya.
Kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) yaitu
kecepatan rata-rata waktu tempuh kendaraan, yang dirumuskan dengan:
us = D / t …………………………………………………….. (4)
dimana:
us =
Kecepatan rata-rata ruang (space mean speed)
D =
Jarak
t =
waktu tempuh rata-rata
Kecepatan rata-rata ruang digunakan untuk mengevaluasi kinerja tingkat efektivitas dari suatu sistem lalu-lintas, yang terkait dengan tundaan, antara lain meliputi: penilaian efisiensi rute dalam lalu-lintas, identifikasi lokasi kemacetan dalam sistem jalan utama, pendefinisian kemacetan menurut lokasi, evaluasi efektivitas perbaikan (sebelum dan sesudah), perhitungan biaya pengguna jalan, perhitungan tingkat pelayan dan kapasitas untuk arus lalu-lintas menerus, untuk pengembangan model dalam perencanaan transportasi (trip distribution dan trip assignment).
Konsentrasi adalah jumlah kendaraan
per satuan jarak, dan diestimasikan menggunakan persamaan:
k = q / us ………………………………………………………….(5)
dimana: k =
Konsentrasi lalu-lintas
q =
Arus/Volume lalu-lintas
us =
kecepatan rata-rata ruang (time mean speed)
B. Model Arus
Lalu-lintas (Traffic Stream Models)
Hubungan antara variabel arus/volume lalu-lintas, kecepatan dan
konsentrasi lalu-lintas disebut sebagai model arus lalu-lintas (traffic stream models). Terdapat beberapa model
hubungan antara kecepatan dan konsentrasi sebagaimana yang akan dijelaskan
berikut ini (Daniel L dan Mathew J.H, 1975).
Model Linier Kecepatan-Konsentrasi “Greenshields”,merupakan
model yang sederhana dan dirumuskan dengan:
u = ut (1
– k / kj)
……………………………………………….. (6)
dimana: ut =
kecepatan arus bebas (free flow speed) atau
kecepatan pada saat volume lalu-lintas sangat rendah.
kj = konsentrasi pada saat lalu-lintas macet.
Model Logaritmik Kecepatan-Konsentrasi,
merupakan model yang dikembangkan oleh Greenberg, dan dirumuskan dengan:
u = um ln (kj / k) ……………………………………………….. (7)
dimana: um =
adalah kecepatan pada arus/ volume lalu-lintas maksimum (konstan).
Model Kecepatan-Konsentrasi “Generalized Single Regime”,terdiri
dari beberapa model, meliputi: Model “Pipes-Munjal”, Model “Drew”, Model
“Car-Following”, Model Kurva “Bell-Shaped”.
Model Kecepatan-Konsentrasi “Multiregime”, terdiri
dari beberapa model, meliputi: Model “Edie’s”, Model “Under Wood Two-Regime”, Model “Dick’s”, Model “Fitting Multiregime” (gambar 1).
Studi tentang kapasitas jalan umumnya mengacu pada dua
pendekatan utama, yaitu berdasarkan model hubungan kecepatan-arus
lalu-lintas (speed-flow relationship) pada
saat konsentrasi lalu-lintas rendah, dan “headway” pada
saat konsentrasi lalu-lintas tinggi. Lighthill dan Whitham (1964) mengusulkan
penggunaan kurva arus lalu-lintas-konsentrasi untuk menggabungkan dua
pendekatan tersebut. Beberapa fitur penting dari model ini adalah sebagai
berikut:
a. Pada
saat konsentrasi adalah nol, maka kemungkinan tidak ada arus lalu-lintas.
b. Pada
saat konsentrasi tinggi, pengamat mungkin juga tidak dapat mencatat arus
lalu-lintas karena arus lalu-lintas berhenti.
c. Dengan
demikian, kurva model ini akan berada diantara dua titik nol dari fungsi arus
lalu-lintas.
Gambar
1 – Model-model Kecepatan Konsentrasi
Lighthill dan Whitham (1964) juga membahas tentang fenomena gelombang
kejut (shockwaves) terkait dengan model arus
lalu-lintas-konsentrasi. Terdapat beberapa model hubungan antara arus
lalu-lintas dan konsentrasi (Daniel L dan Mathew J.H, 1975).
Model Parabolik Arus Lalu-lintas – Konsentrasi, merupakan
model yang dirumuskan oleh Greenshields, sebagai berikut:
q = k u = k ut (1-k
/ kj) = u .k – ut k2/
kj ………………………….. (8)
Untuk kondisi arus lalu-lintas maksimum digunakan turunan
(diferensial) dari persamaan, dengan penetapan dq/dk = 0, dan pendefinisian qm (arus lalu-lintas
maksimum) = ut kj / 4
= um kj / 2
; km (konsentrasi
maksimum) = kj / 2
dan um (kecepatan maksimum)
= ut / 2.
Model Logaritmik Arus Lalu-lintas – Konsentrasi,
merupakan model yang dirumuskan oleh Greenberg (gambar 2), sebagai berikut:
q = k u = k um ln
(kj / k) …………………………………………………. (9)
Untuk kondisi arus lalu-lintas maksimum digunakan turunan
(diferensial) dari persamaan diatas, dengan km = kj / е ; um = um ; qm = um kj / e.
Gambar
2 – Model Logaritmik Arus Lalu-lintas-Konsentrasi
Model Arus Lalu-lintas-Konsentrasi lainnya, meliputi: model
arus lalu-lintas-konsentrasi “Discontinous”, yang
merupakan model yang dikembangkan oleh Edie’s, dan model Arus
Lalu-lintas-Konsentrasi Khusus (gambar 3).
Model arus lalu-lintas konsentrasi umumnya juga digunakan dalam
mengkaji arus lalu-lintas pada segmen ruas jalan yang menyempit (bottle-neck), dan untuk pengendalian lalu-lintas pada
jalan bebas hambatan. Berdasarkan model-model kecepatan-konsentrasi (speed-concentration models) dapat dikembangkan
model hubungan antara kecepatan dan arus lalu-lintas (speed-flow models). Model ini memperlihatkan,
pada saat konsentrasi nol, kecepatan adalah maksimum (free flow speed), dan terdapat dua titik arus dimana
lalu-lintas sama dengan nol, yakni saat konsentrasi sama dengan nol dan saat
konsentrasi maksimum. Adapun diagram hubungan antara kecepatan dan
arus lalu-lintas ada yang berbentuk linier dan ada yang
berbentuk kurva (lihat gambar 4).
Gambar 3 –
Model Arus Lalu-lintas-Konsentrasi “Discontinous”
Gambar
4 – Model Kecepatan-Arus Lalu-lintas
Highway Capacity Manual (1985) menggunakan kurva
kecepatan-arus lalu-lintas (speed-flow curves) dan
konsentrasi untuk menetapkan tingkat pelayanan (level of
sevices) lalu-lintas.
C. Model Arus
Lalu-lintas “Hidrodinamik dan Kinematik”
Persamaan kontinuitas dikembangkan untuk
menjelaskan adanya kemungkinan perbedaan perhitungan jumlah kendaraan antara 2
(dua) titik pengamatan yang berdekatan pada suatu ruas jalan, dimana diantara 2
(dua) titik pengamatan tersebut tidak ada kemungkinan pertambahan jumlah
kendaraan. Persamaan kontinuitas dirumuskan dengan:
∂q/∂x + ∂k/∂t = 0
……………………………………………………….. (10)
dimana: ∂q,
∂k = perbedaan hasil pengukuran q (arus)
dan k konsentrasi) antara titik pengamatan 1 dan 2.
∂x, ∂t = jarak dan waktu tempuh antara titik
pengamatan 1 dan 2.
Perilaku lalu-lintas pada suatu ruas jalan yang menyempit (bottleneck)menyerupai gelombang
kejut (shock wave) dalam aliran air
(fluida). Keberadaan dan perilaku gelombang kejut didemonstrasikan oleh
Lighthill dan Witham (1964), tetapi penggunaan analisis gelombang lalu-lintas
tidak terbatas pada gelombang kejut (shock wave). Lighthill
dan Witham (1964) juga mendemonstrasikan beberapa masalah lalu-lintas yang
dapat dianalisa menggunakan asumsi sistem gelombang lalu-lintas. Terdapat
beberapa teknik analisis terkait dengan analisa gelombang lalu-lintas,
sebagaimana yang akan dijelaskan berikut ini.
1.
Fundamental dari Gerakan Gelombang Lalu-lintas
Gelombang kejut (shock wave) didefinisikan
sebagai gerakan dari perubahan konsentrasi dan arus lalu-lintas, dimana dalam
model ini kecepatan pada garis batas terjadinya perubahan arus lalu-lintas dan
konsentrasi dirumuskan dengan:
uw =
(u2 k2 – u1 k1)
/ (k2 – k1) …………………………………………..
(11)
dimana: uw = kecepatan
pada garis batas terjadinya perubahan arus lalu-lintas dan konsentrasi
u1,2 = kecepatan pada area 1 dan 2
k1,2 = konsentrasi pada area 1 dan 2.
Persamaan (2.11) di atas menunjukan bahwa uw adalah “slope” pada garis penghubung antara titik 1 dan 2
pada diagram arus lalu-lintas-konsentrasi.
2. Akselerasi Dalam Pengamatan Aliran Lalu-lintas
Dengan mengacu pada rumus fundamental gerakan gelombang
lalu-lintas dapat dikaji berbagai variasi akselerasi pada aliran lalu-lintas.
Akselerasi lalu-lintas yang dilihat oleh pengamat yang tidak bergerak
dirumuskan dengan:
∂u/∂t
= du/dk . ∂k/∂t = [ – dw. du/dk ] . ∂k/∂x …………………..
(12)
dimana: du/dt = akselerasi aliran lalu-lintas yang dilihat
oleh pengamat yang bergerak dalam aliran lalu-lintas. Akselerasi positif
apabila pengamat bergerak menuju area dengan konsentrasi lebih rendah, dan
negatif apabila pengamat bergerak menuju area dengan konsentrasi lebih tinggi
∂u/∂t = akselerasi aliran lalu-lintas yang
dilihat oleh pengamat dari suatu titik pengamatan tetap.
Kuantitas angka yang ada di dalam kurung dapat diambil postif,
negatif, atau nol.
3.
Perilaku Gelombang Kejut Untuk Model Kecepatan-Konsentrasi Spesifik.
Dengan mengacu pada model kecepatan-konsentrasi “Green Shield”
dapat dirumuskan:
uw = ut .[ 1 –
( ŋ1 + ŋ2) ] …………………………………………………..
(13)
dimana: uw = Kecepatan
pada garis batas terjadinya perubahan arus lalu-lintas dan konsentrasi dari
suatu pergerakan yang tidak kontinyu.
ut = kecepatan
arus bebas (free flow speed)
ŋ1, ŋ2 =
Normalisasi konsentrasi pada dua area dengan konsentrasi yang berbeda.
Normalisasi konsentrasi pada area 1 (ŋ1) =
konsentrasi pada arus bebas dibagi konsentrasi di area 1.
Dalam Kasus Konsentrasi yang hampir Sama
Persamaan
menjadi: uw = ut (1
– 2ŋ) ……………………………………………….. (14)
Gelombang Akibat Terjadiya Aliran Lalu-lintas Terhenti
Persamaan
menjadi: uw = ut [1
– (ŋ1 + 1)] =
– ut ŋ1 ……………………………..
(15)
Gelombang Pada Saat Aliran Lalu-lintas Mulai Bergerak
Persamaan
menjadi: ∂k/∂t + uw ∂k/∂x =
0 …………………………………………. (16)
Komentar
Posting Komentar