TUGAS MAKALAH KUALITAS DAN KUATITAS SUMBER DAYA AIR
TUGAS MAKALAH
NAMA : TOMMY KAMARUDDIN
STAMBUK: 16 630 114
KUALITAS DAN KUANTITAS
AIR BERSIH UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN MANUSIA
Kualitas air secara umum
menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu kegiatan atau
keperluan tertentu. Sedangkan kuantitas menyangkut jumlah air yang dibutuhkan
manusia dalam kegiatan tertentu. Air adalah materi esensial didalam kehidupan,
tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air.
Sebagian besar tubuh manusia itu sendiri terdiri dari air. Tubuh manusia
rata-rata mengandung air sebanyak 90 % dari berat badannya. Tubuh orang dewasa,
sekitar 55-60%, berat badan terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65% dan
untuk bayi sekitar 80% . Air bersih dibutuhkan dalam pemenuhan kebutuhan
manusia untuk melakukan segala kegiatan mereka. Sehingga perlu diketahui
bagaimana air dikatakan bersih dari segi kualitas dan bisa digunakan dalam
jumlah yang memadai dalam kegiatan sehari-hari manusia. Ditinjau dari segi
kualitas, ada bebarapa persyaratan yang harus dipenuhi, di antaranya kualitas
fisik yang terdiri atas bau, warna dan rasa, kulitas kimia yang terdiri atas
pH, kesadahan, dan sebagainya serta kualitas biologi diman air terbebas dari
mikroorganisme penyebab penyakit. Agar kelangsungan hidup manusia dapat
berjalan lancar, air bersih juga harus tersedia dalam jumlah yang memadai
sesuai dengan aktifitas manusia pada tempat tertentu dan kurun waktu tertentu.
Kata Kunci : Kualitas,
Air, Manusia
Air sebagai materi
esensial dalam kehidupan tampak dari kebutuhan terhadap air untuk keperluan
sehari-hari di lingkungan rumah tangga ternyata berbeda-beda di setiap tempat,
setiap tingkatan kehidupan atau setiap bangsa dan negara. Semakin tinggi taraf
kehidupan seseorang semakin meningkat pula kebutuhan manusia akan air.
Jumlahpenduduk dunia setiap hari bertambah, sehingga mengakibatkan jumlah
kebutuhan air (Suriawiria,1996: 3).
Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian
mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapatdiminum apabila dimasak.
Bagi manusia kebutuhan akan
air sangat mutlak karena sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar
terdiri dari air yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh. Air di dalam
tubuh manusia berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut bahan-bahan makanan yang
penting bagi tubuh. Sehingga untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya manusia
berupaya mendapatkan air yang cukup bagi dirinya (Suharyono, 1996). Dalam
menjalankan fungsi kehidupan sehari-hari manusia amat tergantung pada air,
karena air dipergunakan pula untuk mencuci, membersihkan peralatan, mandi, dan
lain sebagainya. Manfaat lain dari air berupa pembangkit tenaga, irigasi, alat
transportasi, dan lain sebagainya yang sejenis dengan ini. Semakin maju tingkat
kebudayaan masyarakat maka penggunaan air makin meningkat.
Kebutuhan air
yang paling utama bagi manusia adalah air minum. Menurut ilmu kesehatan setiap
orang memerlukan air minum hidup 2-3 minggu tanpa makan tetapi hanya dapat
bertahan 2-3 hari tanpa air minum (Suripin, 2002).
Air merupakan faktor penting
dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup diantaranya sebagai air minum
atau keperluan rumah tangga lainnya. Air yang digunakan harus bebas dari kuman
penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang memenuhi
syarat sebagai air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai
akibat ulah manusia sendiri baik sengaja maupun tidak disengaja.
Upaya pemenuhan kebutuhan air
oleh manusia dapat mengambil air dari dalam tanah, air permukaan, atau langsung
dari air hujan. Dari ke tiga sumber air tersebut, air tanah yang paling banyak
digunakan karena air tanah memiliki beberapa kelebihan di banding sumber-sumber
lainnya antara lain karena kualitas airnya yang lebih baik serta pengaruh
akibat pencemaran yang relatif kecil.
Akan tetapi air yang
dipergunakan tidak selalu sesuai dengan syarat kesehatan, karena sering ditemui
air tersebut mengandung bibit ataupun zat-zat tertentu yang dapat menimbulkan
penyakit yang justru membahayakan kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan masalah di atas,
maka perlu diketahui kualitas air yang bisa digunakan untuk kebutuhan manusia
tanpa menyebabkan akibat buruk dari penggunaan air tersebut. Kebutuhan air bagi
manusia harus terpenuhi baik secara kualitas maupun kuantitasnya agar manusia
mampu hidup dan menjalankan segala kegiatan dalam kehidupannya.
Ditinjau Dari Segi
Kualitas (Mutu) Air Secara langsung atau tidak langsung pencemaran akan
berpengaruh terhadap kualitas air. Sesuai dengan dasar pertimbangan penetapan
kualitas air minum, usaha pengelolaan terhadap air yang digunakan oleh manusia
sebagai air minum berpedoman pada standar kualitas air terutama dalam penilaian
terhadap produk air minum yang dihasilkannya, maupun dalam merencanakan
sistem dan proses yang akan
dilakukan terhadap sumber daya air (Razif, 2001:4).
Persyaratan Kualitas Air
Parameter Kualitas Air yang
digunakan untuk kebutuhan manusia haruslah air yang tidak tercemar atau
memenuhi persyaratan fisika, kimia, dan biologis.
1. Persyaratan
Fisika Air
Air yang berkualitas harus
memenuhi persyaratan fisika sebagai berikut:
1.
Jernih atau tidak keruh
Air yang keruh disebabkan
oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak kandungan
koloid maka air semakin keruh.
1.
Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah
tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang
berbahaya bagi kesehatan.
1.
Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa
dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin menunjukan
air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu
yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun
asam anorganik.
1.
Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri
tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk
mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian) oleh
mikroorganisme air.
1.
Temperaturnya normal
Suhu air sebaiknya sejuk atau
tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang ada pada
saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan
mikro organisme.
1.
Tidak mengandung zat padatan
Air minum mengandung zat
padatan yang terapung di dalam air.
1. Persyaratan
Kimia
Kandungan zat atau mineral
yang bermanfaat dan tidak mengandung zat beracun.
1) pH (derajat keasaman)
Penting dalam proses
penjernihan air karena keasaman air pada umumnya disebabkan gas Oksida yang
larut dalam air terutama karbondioksida. Pengaruh yang menyangkut aspek
kesehatan dari pada penyimpangan standar kualitas air minum dalam hal pH yang
lebih kecil 6,5 dan lebih besar dari 9,2 akan tetapi dapat menyebabkan beberapa
senyawa kimia berubah menjadi racun yang sangat mengganggu kesehatan.
2) Kesadahan
Kesadahan ada dua macam yaitu
kesadahan sementara dan kesadahanvnonkarbonat (permanen). Kesadahan sementara
akibat keberadaan Kalsium dan Magnesium bikarbonat yang dihilangkan dengan
memanaskan air hingga mendidih atau menambahkan kapur dalam air. Kesadahan
nonkarbonat (permanen) disebabkan oleh sulfat dan karbonat, Chlorida dan Nitrat
dari Magnesium dan Kalsium disamping Besi dan Alumunium. Konsentrasi kalsium
dalam air minum yang lebih rendah dari 75 mg/l dapat menyebabkan penyakit
tulang rapuh, sedangkan konsentrasi yang lebih tinggi dari 200 mg/l dapat
menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air. Dalam jumlah yang lebih kecil
magnesium dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan tulang, akan tetapi dalam
jumlah yang lebih besar 150 mg/l dapat menyebabkan rasa mual.
3) Besi
Air yang mengandung banyak
besi akan berwarna kuning dan menyebabkan
rasa logam besi dalam air,
serta menimbulkan korosi pada bahan yang terbuat dari metal. Besi merupakan
salah satu unsur yang merupakan hasil pelapukan batuan induk yang banyak
ditemukan diperairan umum. Batas maksimal yang terkandung didalam air adalah
1,0 mg/l
4) Aluminium
Batas maksimal yang
terkandung didalam air menurut Peraturan Menteri Kesehatan No 82 / 2001 yaitu
0,2 mg/l. Air yang mengandung banyak aluminium menyebabkan rasa yang tidak enak
apabila dikonsumsi.
5) Zat organik
Larutan zat organik yang
bersifat kompleks ini dapat berupa unsur hara makanan maupun sumber energi
lainnya bagi flora dan fauna yang hidup di
perairan
6) Sulfat
Kandungan sulfat yang
berlebihan dalam air dapat mengakibatkan kerak air yang keras pada alat merebus
air (panci / ketel)selain mengakibatkan bau dan korosi pada pipa. Sering
dihubungkan dengan penanganan dan pengolahan air bekas.
7) Nitrat dan nitrit
Pencemaran air dari nitrat
dan nitrit bersumber dari tanah dan tanaman. Nitrat dapat terjadi baik dari NO2
atmosfer maupun dari pupuk-pupuk yang
digunakan dan dari oksidasi
NO2 oleh bakteri dari kelompok Nitrobacter. Jumlah Nitrat yang lebih besar
dalam usus cenderung untuk berubah menjadi Nitrit yang dapat bereaksi langsung
dengan hemoglobine dalam daerah membentuk methaemoglobine yang dapat menghalang
perjalanan oksigen didalam tubuh.
8) Chlorida
Dalam konsentrasi yang layak,
tidak berbahaya bagi manusia. Chlorida dalam jumlah kecil dibutuhkan untuk
desinfektan namun apabila berlebihan dan berinteraksi dengan ion Na+ dapat
menyebabkan rasa asin dan korosi pada pipa air.
9) Zink atau Zn Batas
maksimal Zink yang terkandung dalam air adalah 15 mg/l. penyimpangan terhadap
standar kualitas ini menimbulkan rasa pahit, sepet, dan rasa mual. Dalam jumlah
kecil, Zink merupakan unsur yang penting untuk metabolisme, karena kekurangan
Zink dapat menyebabkan hambatan pada pertumbuhan anak.
1. 3. Persyratan
mikrobiologis
Persyaratan mikrobiologis
yangn harus dipenuhi oleh air adalah sebagai berikut:
1.
Tidak mengandung bakteri
patogen, missalnya: bakteri golongan coli; Salmonella typhi, Vibrio cholera dan
lain-lain. Kuman-kuman ini mudah tersebar melalui air.
2.
Tidak mengandung bakteri non
patogen seperti: Actinomycetes, Phytoplankton colifprm, Cladocera dan
lain-lain. (Sujudi,1995)
1.
COD (Chemical Oxygen Demand)
COD yaitu suatu uji yang
menentukan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh
bahan oksidan misalnya kalium
dikromat untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terdapat dalam air
(Nurdijanto, 2000 : 15). Kandungan COD dalam air bersih berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001
mengenai baku mutu air minum
golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 12 mg/l. apabila nilai COD melebihi
batas dianjurkan, maka kualitas
air tersebut buruk.
1.
BOD (Biochemical Oxygen
Demand)
Adalah jumlah zat terlarut
yang dibutuhkan oleh organisme hidup untuk
memecah bahan – bahan buangan
didalam air (Nurdijanto, 2000 : 15). Nilai
BOD tidak menunjukkan jumlah
bahan organik yang sebenarnya tetepi hanya mengukur secara relatif jumlah
oksigen yang dibutuhkan. Penggunaan oksigen yang rendah menunjukkan kemungkinan
air jernih, mikroorganisme tidak tertarik menggunakan bahan organik makin
rendah BOD maka kualitas air minum tersebut semakin baik. Kandungan BOD dalam
air bersih menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No 82 / 2001 mengenai baku
mutu air dan air minum golongan B maksimum yang dianjurkan adalah 6 mg/l
Adanya penyebab penyakit
didalam air dapat menyebabkan efek langsung dalam kesehatan. Penyakit-penyakit
ini hanya dapat menyebar apabila mikro penyebabnya dapat masuk ke dalam air
yang dipakai masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Standar Kualitas Air di
Perairan Umum
( Peraturan Pemerintah No.20
Tahun 1990 )
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Kadar Maksimum
|
||||
Golongan A
|
Golongan B
|
Golongan C
|
Golongan D
|
||||
FISIKA
|
|||||||
1
|
Bau
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
2
|
Jumlah zat padat terlarut
|
Mg/L
|
1000
|
1000
|
1000
|
1000
|
|
3
|
Kekeruhan
|
Skala NTU
|
5
|
||||
4
|
Rasa
|
-
|
|||||
5
|
Warna
|
Skala TCU
|
15
|
||||
6
|
Suhu
|
oC
|
Suhu udara
|
||||
7
|
Daya Hantar Listrik
|
Umhos/cm
|
2250
|
||||
KIMIA anorganik
|
|||||||
1
|
Air raksa
|
Mg/lt
|
0.001
|
0.001
|
0.002
|
0.005
|
|
2
|
Aluminium
|
Mg/lt
|
0.2
|
-
|
|||
3
|
Arsen
|
Mg/lt
|
0.005
|
0.05
|
1
|
1
|
|
4
|
Barium
|
Mg/lt
|
1
|
1
|
|||
5
|
Besi
|
Mg/lt
|
0.3
|
5
|
|||
6
|
Florida
|
Mg/lt
|
0.5
|
1.5
|
1.5
|
||
7
|
Kadmium
|
Mg/lt
|
0.005
|
0.01
|
0.01
|
0.01
|
|
8
|
Kesadahan CaCO3
|
Mg/lt
|
500
|
||||
9
|
Klorida
|
Mg/lt
|
250
|
600
|
0.003
|
||
10
|
Kromium valensi 6
|
Mg/lt
|
0.005
|
0.05
|
0.05
|
1
|
|
11
|
Mangan
|
Mg/lt
|
0.1
|
0.5
|
2
|
||
12
|
Natriun
|
Mg/lt
|
200
|
60
|
|||
13
|
Nitrat sebagai N
|
Mg/lt
|
10
|
10
|
|||
14
|
Nitrit sebagai N
|
Mg/lt
|
1.0
|
1
|
0.06
|
||
15
|
Perak
|
Mg/lt
|
0.05
|
||||
16
|
.pH
|
6.5 – 8.5
|
5 – 9
|
6 – 9
|
5 – 9
|
||
17
|
Selenium
|
Mg/lt
|
0.01
|
0.01
|
0.05
|
0.05
|
|
18
|
Seng
|
Mg/lt
|
5
|
5
|
0.02
|
2
|
|
19
|
Sianida
|
Mg/lt
|
0.1
|
0.1
|
0.02
|
||
20
|
Sulfat
|
Mg/lt
|
400
|
400
|
|||
21
|
Sulfida sebagao H2S
|
Mg/lt
|
0.05
|
0.1
|
0.002
|
||
22
|
Tembaga
|
Mg/lt
|
1.0
|
1
|
0.02
|
0.1
|
|
23
|
Timbal
|
Mg/lt
|
0.05
|
0.01
|
0.03
|
1
|
|
24
|
Oksigen terlarut (DO)
|
Mg/lt
|
-
|
>=6
|
>3
|
||
25
|
Nikel
|
Mg/lt
|
-
|
0.5
|
|||
26
|
SAR (Sodium Absortion
Ratio)
|
Mg/lt
|
-
|
1.5 – 2.5
|
|||
Kimia Organik
|
|||||||
1
|
Aldrin dan dieldrin
|
Mg/lt
|
0.0007
|
0.017
|
|||
2
|
Benzona
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
3
|
Benzo (a) Pyrene
|
Mg/lt
|
0.00001
|
||||
4
|
Chlordane (total isomer)
|
Mg/lt
|
0.0003
|
||||
5
|
Chlordane
|
Mg/lt
|
0.03
|
0.003
|
|||
6
|
2,4 D
|
Mg/lt
|
0.10
|
||||
7
|
DDT
|
Mg/lt
|
0.03
|
0.042
|
0.002
|
||
8
|
Detergent
|
Mg/lt
|
0.5
|
||||
9
|
1,2 Dichloroethane
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
10
|
1,1 Dichloroethane
|
Mg/lt
|
0.0003
|
||||
11
|
Heptachlor heptachlor
epoxide
|
Mg/lt
|
0.003
|
0.018
|
|||
12
|
Hexachlorobenzene
|
Mg/lt
|
0.00001
|
||||
13
|
Lindane
|
Mg/lt
|
0.004
|
0.056
|
|||
14
|
Metoxychlor
|
Mg/lt
|
0.03
|
0.035
|
|||
15
|
Pentachlorophenol
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
16
|
Pestisida total
|
Mg/lt
|
0.1
|
||||
17
|
2,4,6 Trichlorophenol
|
Mg/lt
|
0.01
|
||||
18
|
Zat Organik (KMnO4)
|
Mg/lt
|
10
|
||||
19
|
Endrin
|
Mg/lt
|
-
|
0.001
|
0.004
|
||
20
|
Fenol
|
Mg/lt
|
-
|
0.002
|
0.001
|
||
21
|
Karbon kloroform ekstrak
|
Mg/lt
|
-
|
0.05
|
|||
22
|
Minyak dan lemak
|
Mg/lt
|
-
|
Nihil
|
1
|
||
23
|
Organofosfat dan carbanat
|
Mg/lt
|
-
|
0.1
|
0.1
|
||
24
|
PCD
|
Mg/lt
|
-
|
Nihil
|
|||
25
|
Senyawa aktif biru metilen
|
Mg/lt
|
-
|
0.5
|
0.2
|
||
26
|
Toxaphene
|
Mg/lt
|
-
|
0.005
|
|||
27
|
BHC
|
Mg/lt
|
-
|
0.21
|
|||
Mikrobiologik
|
|||||||
1
|
Koliform tinja
|
Jml/100ml
|
0
|
2000
|
|||
2
|
Total koliform
|
Jml/100ml
|
3
|
10000
|
|||
Radioaktivitas
|
|||||||
1
|
Gross Alpha activity
|
Bq/L
|
0.1
|
0.1
|
0.1
|
0.1
|
|
2
|
Gross Beta activity
|
Bq/L
|
1.0
|
1.0
|
1.0
|
1.0
|
|
Golongan A : air untuk air
minum tanpa pengolahan terlebih dahulu
Golongan B : air yang dipakai
sebagai bahan baku air minum melalui suatu pengolahan
Golongan C : air untuk
perikanan dan peternakan
Golongan D : air untuk
pertanian dan usaha perkotaan, industri dan PLTA.
Kualitas air yang digunakan
masyarakat harus memenuhi syarat kesehatan agar dapat terhindar dari berbagai
penyakit maupun gangguang kesehatan yang dapat disebabkan oleh air. Untuk mengetahui
kualitas air tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium yang mencakup
antara lain pemeriksaan bakteriologi air, meliputi Most Probable
Number (MPN) dan angka kuman. Pemeriksaan MPN dilakukan
untuk pemeriksaan kualitas air minum, air bersih, air badan, air pemandian
umum, air kolam renang dan pemeriksaan angka kuman pada air PDAM.
Khusus untuk air minum,
disyaratkan bahwa tidak mengandung bakteri patogen, misalnya bakteri
golongan E. coli, Salmonella typhi, Vibrio cholera. Kuman-kuman ini
mudah tersebar melalui air (Transmitted by water) dan tidak mengandung
bakteri non-patogen, seperti Actinomycetes dan Cladocera (Soewarno.
2002).
Persyaratan Kualitas
air minum secara Bakteriologis
Parameter
|
Satuan
|
Kadar maksimum yang
diperbolehkan
|
Keterangan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1. Air
Minum
|
|||
E. coli atau
Fecal coli
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
1. Air
yang masuk sistem distribusi
|
|||
E. coli atau
Fecal col
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
Total Bakteri Coliform
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
1. Air
pada sistem distribusi
|
|||
E. coli atau
Fecal col
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
|
Total Bakteri Coliform
|
Jumlah per 100 ml sampel
|
0
|
Bagi manusia air minum adalah
salah satu kebutuhan utama. Mengingat bahwa berbagai penyakit dapat dibawah
oleh air kepada manusia memanfaatkannya, maka tujuan utama penyediaan air
bersih/air minum bagi masyarakat adalah untuk mencegah penyakit yang dibawah
oleh air. Penyediaan air bersih selain kuantitas kualitasnya pun harus memenuhi
standar yang berlaku. Air minum yang memenuhi baik kuantitas maupun kualitas
sangat membantu menurunkan angka kesakitan penyakit perut terutama penyakit
diare. Sehingga pengawasan terhadap kualitas air minum agar tetap memenuhi
syarat-syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No 907/Menkes/SK/VII/2002
tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum (Depkes, 2002)
Ditinjau dari jumlah atau
kuantitas air yang dibuthkan manusia, kebutuhan dasar air bersih adalah jumlah
air bersih minimal yang perlu disediakan agar manusia dapat hidup secara layak
yaitu dapat memperoleh air yang diperlukan untuk melakukan aktivitas dasar
sehari-hari (Sunjaya dalam Karsidi, 1999 : 18). Ditinjau dari segi
kuantitasnya, kebutuhan air rumah tangga menurut Sunjaya adalah:
1.
Kebutuhan air untuk minum dan
mengolah makanan 5 liter / orang perhari.
b. Kebutuhan air untuk
higien yaitu untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30 liter / orang
perhari.
c. Kebutuhan air
untuk mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter / orang perhari.
d. Kebutuhan air untuk
menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi atau pembuangan
kotoran 4 – 6 liter / orang perhari, sehingga total pemakaian perorang adalah
60 – 70 liter / hari di kota. Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk setiap
rumah tangga berlainan, selain pemakaian air tiap harinya tidak tetap banyak
keperluan air bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu masih tergantung
dari beberapa faktor diantaranya adalah pemakaian air di daerah panas akan
lebih banyak dari pada di daerah dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga
misalnya ingin rumah dalam keadaan bersih selalu dengan mengepel lantai dan
menyiram halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin mampu atau semakin tinggi
tingkat sosial kehidupannya semakin banyak menggunakan air serta pemakaian air
dimusim panas akan lebih banyak dari pada dimusim hujan.
Sumber air merupakan salah
satu komponen utama yang ada pada suatu sistem penyediaan air bersih, karena
tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air bersih tidak akan berfungsi
(Sutrisno, 2000 : 13). Macam-macam sumber air yang dapat di manfaatkan sebagai
sumber air minum sebagai berikut :
1. Air laut
Mempunyai sifat asin, karena
mengandung garam NaCl.Kadar garam NaCl dalam air laut 3 % dengan keadaan ini
maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.
2. Air Atmosfer
Untuk menjadikan air hujan
sebagai air minum hendaknya pada waktu menampung air hujan mulai turun, karena
masih mengandung banyak kotoran. Selain itu air hujan mempunyai sifat agresif
terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-bak reservoir, sehingga hal ini
akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Juga air ini mempunyai sifat
lunak, sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun.
3. Air Permukaan
Adalah air hujan yang
mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini akan mendapat pengotoran
selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun,
kotoran industri dan lainnya. Air permukaan ada dua macam yaitu air sungai dan
air rawa. Air sungai digunakan sebagai air minum, seharusnya melalui pengolahan
yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya mempunyai derajat
pengotoran yang tinggi. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air
minum pada umumnya dapat mencukupi. Air rawa kebanyakan berwarna disebabkan
oleh adanya zat-zat organik yang telah membusuk, yang menyebabkan warna kuning
coklat, sehingga untuk pengambilan air sebaiknya dilakukan pada kedalaman
tertentu di tengah-tengah.
4. Air tanah
Air tanah adalah air yang
berada di bawah permukaan tanah didalam zone jenuh dimana tekanan hidrostatiknya
sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suyono,1993 :1).
5. Mata air
Yaitu air tanah yang keluar
dengan sendirinya ke permukaan tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim
dan kualitas atau kuantitasnya sama dengan air dalam.
Sistem penyediaan air bersih
meliputi besarnya komponen pokok antara lain: unit sumber baku, unit
pengolahan, unit produksi, unit transmisi, unit distribusi dan unit konsumsi,
yaitu (1)Unit sumber air baku merupakan awal dari sistem penyediaan air bersih
yang mana pada unit ini sebagai penyediaan air baku yang bisa diambil dari air
tanah, air permukaan, air hujan yang jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan.
(2) Unit pengolahan air memegang peranan penting dalam upaya memenuhi kualitas
air bersih atau minum, dengan pengolahan fisika, kimia, dan bakteriologi,
kualitas air baku yang semula belum memenuhi syarat kesehatan akan berubah
menjadi air bersih atau minum yang aman bagi manusia. (3). Unit produksi adalah
salah satu dari sistem penyediaan air bersih yang menentukan jumlah produksi
air bersih atau minum yang layak didistribusikan ke beberapa tandon atau
reservoir dengan sistem pengaliran gravitasi atau pompanisasi. (4). Unit
produksi merupakan unit bangunan yang mengolah jenis-jenis sumber air menjadi
air bersih.
Kalau bisa di bagikan juga dengan rujukan materi di atas.. Terima kasih
BalasHapus